Tanggal Rilis | : | 14 Februari 2018 |
Ukuran File | : | 0.96 MB |
Abstraksi
Pada bulan Agustus 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,26 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,51 pada bulan Juli 2017 menjadi 128,18 pada bulan Agustus 2017. Angka deflasi ini lebih besar dibandingkan dengan angka deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,07 persen.
Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,38 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,25 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Agustus 2017 sebesar 0,26 persen terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan dengan penurunan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,98 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,61 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,23 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,21 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,18 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,1 persen dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,04 persen.
Komoditas terbesar penyumbang inflasi adalah Tomat Sayur, Apel, Daging Ayam Ras, Tongkol/Ambu-Ambu, Besi Beton, Garam, Jeruk Nipis/Limau, Telur Ayam Ras, Tarip Pulsa Ponsel dan Kayu Lapis.
Komoditas terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah Bawang Merah, Angkutan Udara, Cabai Rawit, Tongkol Pindang, Bawang Putih, Cabai Merah, Kakap Merah, Selar/Tude, Batu Bata/Batu Tela dan Daging Sapi.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Agustus 2017 sebesar 2,34 persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar 2,16 persen. Sedangkan laju inflasi “tahun ke tahun” Agustus 2017 sebesar 2,78 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi “tahun ke tahun” di bulan Agustus 2016 sebesar 4,04 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08 persen diikuti Kota Tual sebesar 2,05 persen. Sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,03 persen diikuti Kota Tangerang sebesar 0,07 persen. InAflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen.